Palu- Belum ada ditemukan lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di ibu kota Sulawesi Tengah, kata Pemerintah Kota Palu.

“Sembilan hari menjelang bulan puasa dari pemantauan kami lakukan di pasar, belum ada lonjakan harga komoditas pasangan atau bahan pokok,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Rabu (19/2/2025).

Ia mengemukakan, kegiatan pemantauan harga dilakukan Disperindag menggunakan dua pasar tradisional di ibu kota Sulawesi Tengah sebagai sampel yakni, Pasar Inpres Manonda dan Pasar Masomba.

Baca juga: 306 mustahik terima manfaat ZIS dari Baznas Palu

Hingga kini ketersediaan bahan pokok sangat memadai, beras premium misalnya berada di kisaran harga Rp15 ribu per kilogram.

“Stok di tingkat distributor memadai. Berdasarkan pengalaman biasanya menjelang Ramadhan sejumlah harga bahan pokok mengalami fluktuasi, kami berupaya menjaga stabilitas tersebut supaya harga tetap stabil,” ujarnya.

Baca juga: Calon Bupati dan Wakil Bupati Morut suap ikuti pelantikan kepal daerah

Ia menjelaskan selain melakukan pantauan harga, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap proses distribusi barang dan bahan pangan dari tingkat distributor ke tingkat pedagang.

Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya upaya monopoli harga dan penimbunan bahan pokok di tingkat distributor dan pedagang.

“Jagan ada yang melakukan tindakan curang. Menimbun bahan pokok adalah perbuatan pelanggaran hukum,” kata dia menegaskan.

Baca juga: Pemerintah Indonesia pastikan kesiapan ekspor durian ke China

Adapun bahan pokok penting selain beras yakni cabai rawit merah berada di kisaran harga Rp48 ribu per kilogram, kemudian bawang merah Rp37 per kilogram, gula pasir kemasan Rp19 per kilogram dan minyak goreng dalam kemasan premium ukuran 1 liter Rp19 ribu.

“Daging ayam Rp38 ribu per kilogram, daging sapi rata-rata Rp125 ribu per kilogram, kemudian telur ayam Rp32 per kilogram. Kami berharap harga tetap stabil hingga bulan puasa nanti, kalau pun terjadi fluktuasi diharapkan masih dalam batas wajar, ” tutur Zulkifli.

Ia menanyakan, kedepan pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya untuk pengendalian harga dalam menjaga inflasi daerah.

Baca juga: Pemkab Parimo hadiri rapat paripurna DPRD masa persidangan II Tahun 2025

“Pasar murah masih menjadi alternatif mengendalikan harga supaya tidak terjadi inflasi, kata dia lagi. (Wan)

Baca juga: Program UIN Datokarama 2026 harus sejalan program nasional