FKUB Sulteng pakai slogan BahagiaBeragama BeragamaBahagia
Palu- FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Sulawesi Tengah memakai slogan ‘BahagiaBeragama BeragamaBahagia’ sebagai satu upaya untuk meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di provinsi tersebut.
“BahagiaBeragama BeragamaBahagia berangkat dari kebiasaan-kebiasaan yang telah ada di masyarakat, yang kemudian dikembangkan oleh FKUB menjadi satu slogan atau gerakan,” kata Ketua FKUB Sulteng Zainal Abidin di Palu, Minggu (29/12/2024).
Ia mengemukakan slogan BahagiaBeragama BeragamaBahagia merupakan satu gagasan konsep yang menjadi gerakan untuk memupuk toleransi antar umat beragama.
Baca juga: PLN pulihkan jaringan listrik pasca banjir di Sulteng
Misalnya, masyarakat umat beragama dari semua agama yang telah terbiasa hidup berdampingan dalam satu lingkungan perumahan, dan terbiasa bersama-sama melakukan kerja bakti pembersihan lingkungan perumahan.
Hal itu menunjukkan adanya satu kebersamaan antar umat beragama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih.
Baca juga: Pertanian media rehabilitasi warbin Lapas Perempuan Palu
“Berangkat dari hal-hal kecil kemudian dikembangkan oleh FKUB Sulteng menjadi gerakan pendekatan pembinaan masyarakat yang substansinya untuk meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama, sehingga toleransi terus tubuh dalam kehidupan sosial,” ujarnya.
Slogan tersebut digagas pada akhir 2024 dan 2025 pihaknya menggencarkan kampanye BahagiaBeragama BeragamaBahagia melalui program kegiatan, kanal internet, papan reklame di Kota Palu, media sosial termasuk media massa.
Baca juga: Pembangunan sosial di Kota Palu gunakan konsep mantap berkelanjutan
“Tahun 2025 semua kegiatan FKUB Sulteng mengangkat tema tentang BahagiaBeragama BeragamaBahagia,” ucapnya.
Ia memaparkan ada sejumlah kegiatan dilaksanakan FKUB tahun depan yaitu, bakti sosial melibatkan pemuda lintas agama yang tergabung dalam pengurus Pelopor Kerukunan Dunia Maya FKUB Provinsi Sulteng.
Baca juga: Anggota Komisi II DPR puji penyelenggaraan Pilkada di Parigi
“Kami memfasilitasi para pemuda lintas agama untuk berkolaborasi dengan komunitas-komunitas pemuda yang ada, untuk melaksanakan bakti sosial di masyarakat,” tutur Zainal.
Ia menambahkan pihaknya juga melaksanakan lomba video pidato tengang BahagiaBeragama BeragamaBahagia khusus Gen-Z, kegiatan itu melibatkan FKUB tingkat kabupaten/kota se-Sulteng.
Perbedaan agama, budaya, suku dan bahasa merupakan ketetapan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga perbedaan tersebut jangan menjadi pembatas umat beragama untuk memperkuat silaturahim dengan umat beragama yang lain.
Baca juga: BMKG catat masih terjadi 193 kali gempa susulan di laut Tuban
“Perbedaan agama, bahasa, budaya, jangan sampai menjadi sebab pertikaian dan perselisihan. Sebagai masyarakat yang beragama, memandang perbedaan itu sebagai suatu karunia yang memperkuat kerukunan,” kata dia. (Mat)
Baca juga: 30 personel Brimob Polda Sulteng latihan terjun payung
Tinggalkan Balasan